Selasa, 30 September 2014

Dialog interaktif. Raga vs Jiwa


\hai, jadi, ini adalah dialok interaktif antara badan dan jiwa yang dibuat kelompok kami, ATMOSPHERE. Selamat membaca ya:) ditunggu comment kamu ya...\

Sekitar pukul 10 malam, Si Raga sedang menatap langit yang ditaburi bintang-bintang. Ia pun berbicara kepada dirinya sendiri

Raga : Aku punya segalanya. Segala bagian tergabung menjadi satu. Si kaki melangkahpun, semua anggota merasakannya. Hidupku teramat bahagia. Yang aku inginkan dapat segera kuraih. Solidaritas tertanam didalam aku. Satu bagian sakit, semua merasakannya. Letih pun demikian. Semua anggota didalam naunganku akan merasakannya juga.
Jiwa yang mendengar omongan Raga pun menghampiri dan bertanya-tanya

Minggu, 28 September 2014

Kebebasan

Pertemuan kedelapan sesi kedua.


Eksistensi jiwa dalam tubuh memampukan manusia untuk menghadirkan diri secara total di dunia dan memungkinkan manusia menentukan perbuatannya.
Sejumlah teori kepribadian juga menyangkutkan kebebasan dalam teorinya.
Contoh saja psikoanalisis Freud, yang membebaskan si objek percobaan menentukan tindakannya. Namun bagi Skinner, kebebasan manusia terbatas karena ada pengaruh lingkungan. Selain itu, para humanistik, -seperti Frankl, Rogers dan lainnya-,  menganggap manusia itu adalah mahkluk yang bebas karena selalu positif dan optimis.

Manusia dan afektivitas


 Pertemuan kedelapan sesi pertama


Afektivitas manusia sangatlah kompleks.
Afektivitas adalah hal yang membedakan manusia dengan tumbuhan dan hewan.
Afektivitas adalah hal yang membuat manusia sungguh-sungguh ada/ membuktikan keberadaan manusia.  Karena dengan mendalami perasaannyalah manusia terlihat hadir di dunia.

Dengan afeksi, manusia berpartisipasi dengan orang lain/ menjalin hubungan sosial. Juga manusia terdorong untuk mencintai, mengabdi, dan menjadi kreatif.
Dengan kata lain,  hampir semua perilaku manusia didasarkan pada afeksinya.

Kamis, 25 September 2014

Filsafat manusia : Badan dan Jiwa (2)

Nah, sekarang mari masuk ke materi. Materi kali ini sebenarnya singkat, namun butuh pemahaman yang mendalam, lebih dari sekedar membaca penjelasannya saja.

(Pertemuan 7)


Badan dan jiwa merupakan suatu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan karena menyangkut suatu keutuhan pribadi manusia, yaitu yang terlihat secara nyata.

Filsafat manusia : Badan dan Jiwa (1)

Pertemuan ketujuh : analisis Video

HAI!!! Kita abis UTS nih huhuu essaynya panjang skaliii.... Sebelum memulai perkuliahan, Pak Raja memberikan kami video untuk dianalisis.

Video ini sangat menarik, mengenai seorang gadis yang terlihat kaya, dan memakai kacamata hitam. Di suatu persimpangan jalan, ia bertemu dengan seorang gadis lain tapi malah membunuhnya. Kelompok kami mengartikan yang pertama adalah sbb. , si gadis pemeran utama akan dengan seenaknya menghilangkan orang yang ia tidak sukai.

Kemudian ada gadis kedua yang menghampirinya. Ia memberi gadis itu uang dan seakan memainkan gadis itu dengan tongkap "puppet" kayu, lalu membuangnya. Kami mengartikannya sebagai keangkuhan gadis pemeran utama membeli orang lain untuk dipermainkan lalu setelah tidak digunakan maka dibuang begitu saja.

Filsafat Manusia


Pertemuan keenam sesi kedua

Sekilas mengenai filsafat
Merupakan hasil perenungan yang membuat berpikir skeptis dan bijak, yang menguji tiap pengetahuan. Filsafat berusaha untuk mencapai realitas yang terdalam/ akar masalah.
Filsafat ini mengkaji/ mempertanyakan hal terkait manusia.

Philosophy is for those who are disturbed with a creative disturbance.
Philosophy is for those who still have the capacity to wonder.
( Philosophy an introduction to the Art of Wondering by James L. Christian, prelude. )

Etika dan moral

Pertemuan keenam sesi pertama


Pengertian Etika
Etika adalah berasal dari kata ethos, berarti kebiasaan.
Etika merupakan sistem nilai yang diwariskan secara turun temurun agar manusia menjadi semakin baik.
Dalam moralias, etika merupakan cabang filsafat yang membahas tindakan moral/ menentukan perilaku.
Nilai adalah sesuatu yang berguna bagi seseorang/ berusaha mencapai makna.
Norma merupakan sekumpulan aturan, kaidah, untuk menjadi tolak ukur seseorang mempertanggung jawabkan sikapnya.
Hukum kemudian sebagai sarana untuk mewujudkan etika.

Selasa, 23 September 2014

Logika ( Silogisme dan fallacia )

Pertemuan kelima bagian kedua.

SILOGISME


Apa ?
Merupakan penarikan kesimpulan dari beberapa premis yang sifatnya memperpendek/memperpadat agar menjadi suatu paparan yang baru.

Syarat : Jika premis benar, maka kesimpulan benar.

Ciri khas
Ditunjukan dengan kata-kata pengawal kalimat sebagai berikut:
Karena itu, oleh sebab itu, maka dari situ, dll.
Alasan adalah yang ditunjukan oleh M (term menengah).
Simpulan yang baik memperlihatkan dasar dan alasannya.

Pertemuan kelima, bagian lainnya


Pengambilan keputusan 


Artinya: suatu proses menarik sikap akhir yang harus dilakukan, biasanya dalam suasana genting dan mendesak, maupun tidak.

Logika (pengantar)

Nah, walaupun di post sebelumnya sudah ada logika bagian pertama ( pertemuan KELIMA), berikut merupakan beberapa hal penting mengenai logika secara umunya. Sorry latepost, hehe...

Jadi...



Logika adalah à

Berasal bahasa Yunani , yaitu logikos berarti: sesuatu yg diungkapkan/diutarakan lewat bahasa.

• Pertama sekali digunakan istilah itu oleh Zeno dari Citium (334 – 262 seb. M).

Logika merupakan cabang filsafat yg mempelajari, menyusun, dan membahas asas2/aturan formal serta kriteria yang sahih bagi penalaran dan penyimpulan untuk mencapai kebenaran yang dapat dipertanggungjawabkan secara rasional.

Jadi, logika memiliki suatu runtutan aturan atau pola yang bila ditaati dengan seksama akan menghasilkan pemikiran yang logis. Logika bukanlah sekedar teori, melainkan sebuah keterampilan untuk diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Inilah sebabnya mengapa logika disebut filsafat yang praktis.

Induktif Deduktif


Logika (bagian 1)


INDUKSI

Penalaran induksi adalah cara kerja ilmu pengetahuan yang bertolak dari sejumlah proposisi tunggal atau partikular tertentu untuk menarik kesimpulan yang umum tertentu.
Jadi, beberapa fakta yang ada kemudian dirumuskan menjadi proposisi tunggal tertentu, kemudian ditarik kesimpulan yang dianggal sebagai benar dan berlaku umum.
žWalaupun begitu, kebenaran kesimpulan, baik berupa hukum atau teori ilmiah, harus dianggap bersifat sementara.
Jadi, meskipun dasarya adalah fakta-fakta yang menghasilkan kesimpulan yang benar, namun kesimpulan yang ditarik belum tentu benar secara mutlak.
Hal ini disebabkan ciri dasar berpikir induksi adalah selalu tidak lengkap.
Karena biasanya kesimpulan yang ditarik berdasarkan fakta-fakta yang hanya mewakili keseluruhan fakta (berasal dari sample)

Di satu pihak penalaran induksi memiliki persamaan dengan deduksi, yaitu kedua-duanya mendasari argumentasi-argumentasinya dari premis-premis yang mendukung kesimpulan.
Perbedaan mendasarnya, argumentasi dalam penalaran induksi yang tepat akan mempunyai premis-premis yang benar, namun kesimpulannya dapat salah.

Kerja kelompok

Hai, ini adalah foto suasana kelompok kami mengerjakan tugas dari Romo Carolus dan Pak Raja mengenai aplikasi logika/ filsafat ilmu pengetahuan, deduksi-induksi, serta fallasia. Tugas kami kali ini adalah menemukan materi terkait di dalam laman harian Kompas. (Senin, 22/09)



Minggu, 21 September 2014

Critical Thinking


Sesi ketiga pertemuan keempat


Karakteristik dari berpikir kritis:

1.Rasional, Reasonable, Reflektif
Berdasarkan alasan2 dan bukti2; bukan atas dasar keinginan pribadi
Pemikir kritis tidak “melompat pada kesimpulan”; butuh waktu u/ koleksi data, timbang fakta, dan pikirkan permasalahan

Substansi filsafat ilmu pengetahuan


 


Konfirmasi

• Etimologi: Confirmation (Inggris)= penegasan, memperkuat.
• Berhubungan dengan filsafat ilmu, maka fungsi ilmu pengetahuan adalah menjelaskan, menegaskan, memperkuat apa yang didapat dari kenyataan/fakta. Sifatnya lebih interpretatif dan memberi makna tentang sesuatu.

• Ada 2 aspek konfirmasi:
-       kuantitatif: adalah metode dengan mengumpulkan data yang valid dari beberapa sample sebelum membuat kesimpulan yang bersifat umum (generalisasi).
-        kualitatif: menilai secara mendalam akan kualitas suatu data.

Konfirmasi berupaya mencari hubungan yg normatif antara hipotesis (kesimpulan sementara) yg sudah diambil dengan fakta-fakta (evidensi).
Jika hipotesis yang ada ditemukan sesuai, maka hipotesis meneguhkan (konfirmasi) ilmu pengetahuan.

Subyektivisme dan Obyektivisme


Pertemuan keempat sesi 1

1.     Subyektivisme



Aliran ini membahas bahwa pengetahuan didasari oleh individu. Titik tolak dari pandangan ini yaitu bahwa pengetahuan dipandang pada keyakinan pribadi.
Pendukung Subyektivisme adalah:
- Aristoteles, Plato, Rene Descartes
•- Kaum Solipsisme (solo ipse)
- Kaum Realisme Epistemologis (membahas kenyataan)
- Kaum Idealisme Epistemologis (membahas ide dari subyek)

Ciri-ciri pendekatan Subyektivisme:
- Menggagas pengetahuan sbg suatu keadaan mental yang khusus (semacam kepercayaan yang istimewa),misalnya sejarah, kepercayaan2 yg lain, dst.
- Pengalaman subyektif (kokoh terjamin) sbg titik tolak pengetahuan dari data inderawi (intuisi) diri sendiri.
- Prinsip subyektif tentang alasan cukup, karena pengalamanan bersifat personal, benar secara pasti dan meyakinkan karena berlaku sebagai pengetahuan langsung dari diri subyek. Sehingga hal ini tidak dapat disanggah maupun ditolak oleh pribadi yang lainnya.

Kebenaran


Pertemuan ketiga (bagian 2)

• Apakah sungguh ada kebenaran itu?
• Jika ada, apakah sesungguhnya kebenaran itu?
• Apakah kebenaran itu bersifat subyektif atau obyektif dan universal?
• Dapatkah manusia mencapai kebenaran yang obyektif dan universal?
• Bagaimana kita dapat tahu bahwa sesuatu itu merupakan kebenaran?


Nah, kali ini kita akan mengkaji lebih dalam tentang kebenaran. Bukankah ini merupakan hal yang menarik? Sudahkah kita menemukan jawaban atas pertanyaan-pertanyaan diatas?
·      Istilah benar – salah adalah istilah yang digunakan untuk menilai kulitas atau sifat dari suatu pernyataan. Karena pengetahuan didasarkan dari gabungan pernyataan, maka pengetahuan dapat dinilai benar atau salah.
·      Konsep tidak dapat dinilai benar atau salah, betul atau keliru. Konsep hanya bisa  dinilai jelas dan terpilah atau kabur, memadai atau tidak memadai.
·      Persepsi tidak dapat disebut benar atau salah. Yang bisa disebut benar atau salah adalah isi pernyataan tentang apa yang dipersepsikannya. Yang bisa benar atau salah adalah orang yang mepersepsikannya. Jadi yang ditinjau dalam presepsi adalah kebenaran dari sisi orang yang mempresepsikannya, bukan dari isi presepsi itu sendiri.

Pengertian kebenaran:
•Kata Yunani untuk kebenaran adalah alètheia.
•Pengertian Plato tentang kebenaran secara etimologi bahwa alètheia berarti “ketaktersembunyiaan adanya” atau “ketersingkapan adanya”

Debat


Hai teman-teman, dalam pertemuan ketiga kemarin, kami melakukan debat antar kelas. Kami mengkaji suatu kasus menerapkan prinsip epistimologi. Jadi tiap kelas mengirim dua pasang (perempuan dan laki-laki) untuk beradu argumen. Mereka kemudian dipisah lagi memilih pro dan kontra. Setelah selesai, kami per individu ditugaskan untuk menuliskan pendapat kami di blog masing-masing. Berikut merupakan pendapat saya.


Ada dua kasus yang diajukan. Pertama adalah tentang penerapan pemilu alias pemilihan umum langsung. Untuk bagian pertama ini saya memilih pro. Kenapa pro? Karena pemilihan umum menurut saya adalah sistem yang paling cocok untuk diterapkan di negara Indonesia yang menganut asas demokratis. Pemilihan umum langsung ini telah ditetapkan dan diperjuangkan dengan susah payah sejak lama. Budget untuk melangsungkan pesta rakyat ini juga sudah ditetapkan. Dalam sistem ini, rakyat dapat memilih yang sesuai dengan hati nurani mereka masing-masing. Sehingga pelaksanaan pemerintahan dari rakyat, untuk rakyat, dan oleh rakyat benar-benar dijalankan.

TIM PENGAJAR

Hai teman-teman.
Ini dia tim pengajar di blok kbk filsafat...

Blok ini diketuai oleh Bapak Raja (Dr. Raja Oloan Tumanggor)



Lalu ini Pak Mikha (Mikha Agus Widianto, S.Th, M.Pd)


Kalau ini Romo Carol (Carolus Suharyanto, Lic. Theol.)

Dan terakhir adalah Pak Bonar (Bonar Hutapea, M.Si. Psi)



PS : Maaf ya fotonya ada yang agak blur, hehe...

EPISTIMOLOGI


Pertemuan ketiga

EPISTIMOLOGI berasal dari kata episteme ( pengetahuan ) dan logos ( ilmu ).
Jadi, cabang filsafat yang satu ini merupakan teori pengetahuan yang mengkaji hakikat, pengandaian, dan dasar-dasar ilmu pengetahuan.
Pengetahuan sendiri merupakan penerapan dari apa yang ditangkap panca indera melalui konsep-konsep.
Berikut adalah metode dalam menggali pengetahuan:
-       Induktif: Pengambilan kesimpulan dari yang umum ke khusus
-       Deduktif: Penjabaran dari yang khusus ke umum
-       Positivisme: Merupakan kumpulan ilmu positif
-       Kontemplatis: Dengan proses perenungan
-       Dialegtis: Berdasarkan dialog antar individu dan merupakan kesepakatan bersama.

Kamis, 18 September 2014

Aksiologi

Nah, pada pertemuan kedua ini, akan dipelajari salah satu cabang dari ilmu filsafat, yaitu Aksiologi.


Aksiologi berasal dari kata axios (nilai) dan logos (ilmu). Cabang filsafat ini membahas mengenai manfaat dan tujuan yang berkaitan dengan kegunaan nilai, khususnya etika dan bagaimana kegunaannya bagi kehidupan manusia. Juga mempertanyakan bagaimana manusia menggunakan ilmu pengetahuan. Karena dalam menentukan suatu nilai, akan menimbulkan pertimbangan-pertimbangan.



Fakta = sesuatu yang ada secara nyata, berlangsung begitu saja.
-       Ditemui dalam konteks deskripsi, merupakan pandangan objektif
-       Dan mendahului nilai
Nilai = sesuatu yang berlaku, sesuatu yang mengikat/mengimbau kita.
-       Didasarkan dalam suatu fakta
-       Berperan dalam suasana apresiasi

Percabangan Filsafat


Pertemuan kedua 


Awal Adanya Pembagian Filsafat


• Tahap awal: Filsafat mencakup seluruh ilmu pengetahuan, lalu makin rasional dan sistematis.
• Pengetahuan manusia: makin luas dan bertambah banyak, tapi makin khusus.
• Disiplin ilmu memisahkan diri dari filsafat.
• Namun masalah pokok filsafat makin banyak, maka perlu dibagi sesuai kelompok permasalahan, yang disebut cabang filsafat.

Tokoh-tokoh yang berjasa dalam pembagian filsafat
• Aristoteles
Fils. Spektulatif/Teoretis, praktika, produktif.
• Christian Wolff (1679-1754)
Logika, Ontologi, Kosmologi, Psikologi, Teologi Naturalis, Etika.
• Will Durant (The Story of Philosophy, 1926)
Logika, Estetika, Etika, Politika, Metafisika.
• Eerste Nederlandse Systematich Ingerichte Encyclopaedie-ENSIE
Metafisika, Logika, Epistemologi, Filsafat Ilmu, Fils. Naturalis, Fils. Kultural, Fils. Sejarah, Estetika, Etika, Fils. Manusia.
• The World University Encyclopedia

Sejarah Filsafat

1. Epistemologi: Filsafat ilmu pengetahuan
• Etimologis: episteme (pengetahuan), logos (kata, pikiran, percakapan, ilmu)
• Epistemologi: kata, pikiran, percakapan ttg pengetahuan atau ilmu pengetahuan.
• Pokok persoalan: sumber, asal mula, sifat dasar, batas, jangkauan, validitas.

2. Metafisika: Ontologi, Kosmologi, Teologi metafisik, Antropologi
• Etimologis: meta ta physika = sesudah fisika. Istilah Andronikos dari Rhodes untuk 14 buku Aristoteles yg ditempatkan sesudah fisika (8 buku). Aristoteles sendiri menyebut filsafat pertama (metafisika) dan filsafat kedua (fisika).
• Beragam arti metafisika:
                  =upaya mengkarakterisasi realitas sbg keseluruhan.
                  =usaha menyelidiki apakah hakikat yg berada di balik realitas.
                  = (umum) pembahasan falsafati yg komprehensif mengenai seluruh realitas atau segala sesuatu yang ada.
• Pembagian metafisika: Metafisika umum (ontologi) dan metafisika khusus yg meliputi: kosmologi, teologi metafisik, fils. Antropologi.

Rabu, 17 September 2014

Sejarah Filsafat


Hai teman-teman. Di pertemuan pertama, kami mendapat tugas kelompok untuk membuat mindmap. Nah, ini adalah materi yang kami ringkas untuk dibuat dalam mindmap.



Sejarah filsafat mengajar jawaban-jawaban yang diberikan oleh pemikir-pemikir besar, tema-tema yang dianggap paling penting dalam periode-periode tertentu, dan aliran-aliran besar yang menguasai pemikiran selama suatu jaman atau disuatu bagian tertentu. Cara berpikir tentang manusia, tentang asal dan tujuan, tentang hidup dan kematian, tentang kebebasan dan cinta, tentang yang baik dan yang jahat, tentang materi dan jiwa, alam dan sejarah. 
Sejarah filsafat dunia merupakan suatu sumber pengetahuan, pengalaman, hikmat, dan iman yang luar biasa. Sejarah filsafat merupakan suatu cermin manusia. 
Pembagian filsafat secara sistematis yang didasarkan pada sistematika yang berlaku didalam kurikulum akademis :

1.      Metafisika (filsafat tentang hal yang ada)
2.      Epistemologi (teori pengetahuan)
3.      Metodologi (teori tentang metode)
4.      Logika (teori tentang penyimpulan)
5.      Etika (filsafat tentang pertimbangan nilai)
6.      Estetika (filsafat tentang keindahan)
7.      Sejarah filsafat(awal mula filsafat)


Selasa, 16 September 2014

Materi 1, Pengantar Filsafat




Hai teman, kali ini kita akan mempelajari pengantar filsafat. Apa ajasih yang akan kita pelajari? Berikut kilas singkatnya.
·       Arti  filsafat, cakupan, obyek, metode filsafat
·       Sifat dasar
·       Peranan
·       Asal mula 
·       Manfaat 
·       Pengaruh bangsa Yunani
·       Sejarah perkembangan filsafat


Pendahuluan
Apa bedanya filsafat dengan ilmu pengetahuan?
Ilmu pengetahuan adalah "pengetahuan metodis, sistematis dan koheren ("bertalian") tentang suatu bidang tertentu dari kenyataan." Sementara filsafat adalah "pengetahuan metodis, sistematis dan koheren tentang seluruh kenyataan."
Filsafat adalah dasar dari segala ilmu pengetahuan (sebagai filosofi). Filsafat mengandung nilai, maka perlu dipelajari.

Pengertian, Tujuan Belajar Fisafat:
Philos ( kekasih/ sahabat) dan Sophia (kebijaksanaan/ kearifan) dapat diartikan sebagai "Cinta akan Pengetahuan."

Senin, 15 September 2014

HALOHA ! YUK KENALAN....


HAI :) WELCOME TO MY BLOG

Tujuan utama blog ini adalah sebagai sarana simpulan materi harian KBK filsafat.

Sebelum menampilkan hal tersebut, saya akan memperkenalkan diri dulu ya...

Nama saya Hazel Aprilia Hutabarat. Saya sekarang sedang menempuh pendidikan di Universitas Tarumanagara, fakultas psikologi. NIM 705140139


Sebelumnya saya menamatkan 12 tahun pendidikan SD-SMP-SMA di BPK Penabur Bintaro Jaya.
Saya lahir 3 April 1996 di Jakarta. Seorang kristen Advent.
Nama saya dibaca : HAISZEL. 
Inilah asal usul nama saya hehe 
"HAZEL"
"HA-" adalah dua huruf pertama nama ayah saya, Haraminto H., sedangkan "-EL" adalah dua huruf pertama nama ibu saya, Ellis Y. M., dan keduanya dihubungkan dengan "-Z-"
Saya adalah pemimpi, pemikir, penikmat seni, dan pengamat.
Saya mengaggumi alam, seperti pohon-pohon tinggi di pegunungan, atau yang kering tanpa daun, bunga-bunga berwarna-warni, daun hijau dan kekuningan, langit cerah dan awan lembut, bulan sabit dan bulan purnama, matahari pagi hari dan menjelang malam. Mereka menunjukkan keagungan Tuhan YME di mata saya.
Saya senang men-design dan psikologi bukanlah cita-cita semasa kecil saya. Hanya saja, sejak kecil saya punya sebuah cita-cita yang mengarah pada bidang ini, yaitu menulis buku inspiratif.