Jadi, cabang filsafat yang satu ini merupakan teori
pengetahuan yang mengkaji hakikat, pengandaian, dan dasar-dasar ilmu
pengetahuan.
Pengetahuan sendiri merupakan penerapan
dari apa yang ditangkap panca indera melalui konsep-konsep.
Berikut adalah metode dalam menggali pengetahuan:
-
Induktif:
Pengambilan kesimpulan dari yang umum ke khusus
-
Deduktif:
Penjabaran dari yang khusus ke umum
-
Positivisme:
Merupakan kumpulan ilmu positif
-
Kontemplatis: Dengan proses perenungan
Pendekatan epistimologi
adalah :
1.
Empirisme
Pendekatan ini
mengkaji tentang bagaimana memperoleh pengetahuan melalu pengalaman. Menurut John Locke, semua
manusia ketika lahir seumpama kertas putih. Kemudian manusia tersebut
menuliskan cerita dalam kertas tersebut, yaitu merupakan pengalaman hidupnya.
Teori ini disebut tabula rasa.
Jadi ilmu
pengetahuan didapatkan melalui pengalaman meditasi. Akal budi yang dipunyai
manusia adalah untuk menampung dan menyimpulkan pengalaman indrawi.
Ini berarti
semua pengetahuan kita betapapun rumitnya dapat dilacak kembali sampai kepada
pengalaman-pengalaman inderawi yang pertama-tama, yang dapat diibaratkan
sebagai atom-atom yang menyusun objek-objek material.
2.
Rasionalisme
Meyakini bahwa
sumber pengetahuan terletak pada akal budi manusia. Dan dalam ide terdapat
kebenaran dan kesesatan. Tokoh rasionalisme adalah Rene Descartes, yang
mengatakan “ cogito ergo sum “ atau
saya berpikir maka saya ada ( pernyataan ini tidak bisa dibalik penulisannya).
Jika kebenaran
mengandung makna mempunyai ide yang sesuai dengan atau menunjuk kepada
kenyataan, maka kebenaran hanya dapat ada di dalam pikiran kita dan hanya dapat
diperoleh dengan akal budi saja.
3.
Fenomenalisme
Immanuel Kant – uraian tentang pengalaman, yang secara sistematis
disusun menurut jalan penalaran. Menganalisis dari gejala/ sesuatu yang nampak/
terlihat ( Phenomenom).
Bagi Kant para
penganut empirisme benar bila berpendapat bahwa semua pengetahuan didasarkan
pada pengalaman-meskipun benar hanya untuk sebagian. Tetapi para penganut
rasionalisme juga benar, karena akal memaksakan bentuk-bentuknya sendiri
terhadap barang sesuatu serta pengalaman. Jadi, Kant mendamaikan antara kamum
Rasionalis dengan kaum Empirism.
Ada dua kemungkinan dalam
pengambilan kesimpulan setelah melakukan riset, yaitu:
-
menghasilkan
kesimpulan yang mendukung teori yang sudah ada
-
membuat teori baru
berdasarkan hal/temuan yang terbaru
Dalam mengkaji Ilmu pengetahuan,
ada beberapa cara padang yang dapat ditempuh :
1.
Secara Kritis : Merupakan kajian tentang tata cara/ cara kerja beserta
metode/ pendekatannya. Kesimpulan yang kemudian diperoleh harus dapat
dipertanggungjawabkan.
2.
Secara Normatif : Adanya tolak ukur dalam menentukan penilaian; merupakan
hasil penalaran tentang kebenaran
3.
Secara Evaluatif : Menilai/ meninjau kembali, apakah bisa dipertanggung
jawabkan dan dijamin secara logis?
Dasar
atau sumber pengetahuan :
1.
pengalaman manusia
2.
ingatan (memory)
3.
Penegasan tt apa yang diobservasi (kesaksian)
4.
Minat dan rasa ingin tahu
5.
Pikiran dan penalaran
6.
Logikaà berpikir tepat dan logis
7.
Bahasaà ekspresi pemikiran manusia melalui ujaran / tulisan
8.
Kebutuhan hidup manusia à mendorong terciptanya iptek
Stuktur
ilmu pengetahuan
Ada 2
kutub, yaitu subjek dan objek. Hubungan antara keduanya akan menghasilkan
pengetahuan.
Ada
banyak cara/ jalan untuk memperoleh kebenaran
Teori
Kebenaran dalam ilmu pengetahuan
Korespondensi:
membahas pandangan subjek yang meyakini
bahwa objek sesuai dengan kenyataannya (bersifat subyektif)
Koheresi:
membahas kesesuaian pendapat dari beberapa
subjek, sehingga sifatnya objektif.
Pragmatis:
mengkaji hasil praktis atau kegunaannya
Konsensus:
kesepakatan, bukan sesuai kenyataan, melainkan
karena alasan tertentu
Sematik:
meninjau bahasa,
mendapatkan perngertian/ arti kata
Kegiatan
Ilmiah
Merupakan hubungan segitiga
antara sisi Rasionalisme + kreativitas dengan sisi epistemology yang berujung
pada metodologi (puncak atas)
Kesimpulan
Bersifat kritis, normatif, dan
evaluatif. Ada tolak ukur dan sesuai dengan kebenaran, serta
dipertanggungjawaban dengan logis.
Sumber : Slide powerpoint dosen terkait
Sumber : Slide powerpoint dosen terkait
Like this... 80 =)
BalasHapusthanks ella
Hapus(y)! :D
BalasHapus