Rabu, 01 Oktober 2014

Presentasi Pengetahuan dan Intelegensi


Nah, temen-temen smua bisa melihat presentasi kami dan mendownloadnya dari link dibawah ini ya :)




Selanjutnya adalah sesi tanya jawab. Berikut merupakan perinciannya:

1. Berikan contoh-contoh pengetahuan adalah intuitif, kontemplatif, spekulatif, dan sinergis! (kelompok windmills)

Intuisi merupakan suatu istilah untuk menggambarkan sesuatu yang dipahami tanpa proses penalaran (logika). Namun dalam penalaran, logika tidak akan digunakan jika tidak ada intuisi di dalamnya. Intuisi ibarat bahan masakan, dan logika (mencakup berpikir logis dan kritis) adalah peralatan memasaknya. Bahan masakan dapat mengenyangkan tanpa dimasak, namun akan menjadi masakan lezat hingga bisa dinikmati oleh banyak orang jika telah dimasak. Dan peralatan memasak tidak akan menggapai makna manfaatnya jika tidak ada bahan masakan untuk diolah. Maka untuk mendapatkan makanan lezat yang dapat dinikmati semua orang (ilmu pengetahuan), dibutuhkan bahan masakan dan peralatan memasak, tidak bisa salah satu saja.

Pengetahuan kontemplatif bersifat penegasan, sebagai contoh kita misalnya berhadapan dengan gagasan “jagat raya ini memiliki batas.” Gagasan bahwa “jagat raya” yang ditegaskan sebagai yang “memiliki batas” itu tentu membuat nalar kita bekerja, berangkat dari kemungkinan benar-salahnya pernyataan tersebut.

Flsafat spekulatif adalah suatu usaha untu menemukan hubungan dari keseluruhan aspek dari pikiran dan pengalamanKetika kita membaca sebuah buku, melihat lukisan, atau mempelajari sebuah tugas, kita sadar bahwa tidak hanya detail tertentu saja yang diperhatikan tetapi harus memperhatikan juga pola-pola yang memberikan perbedaan pada detail-detail tersebut.      



2. Apa contoh kegiatan intelegensi manusia? ( Lisye, kelompok pelangi)

3. Jelaskan prinsip-prinsip yang mendasari penegasan, penilaian, kesimpulan, dan penalaran kita beserta contohnya! ( Astri, kelompok Aletheia)

4. Dalam slide terdapat kalimat " Jika panca indera tidak berfungsi maka integelensi juga tidak berfungsi." Bagaimanakah contohnya?

Maksudnya adalah ketika kita melihat, merasa, atau meraba, barulah kegiatan intelegensi kita laksanakan dalam otak kita. Misalnya, ketika kita melihat sebuah pensil, maka proses penalaran kita berjalan. Kita mengerti pensil itu untuk apa ketika kita memegangnya, lalu mengetahui bentuknya apa, warnanya apa dengan melihatnya, mendengar apakah menghasilkan bunyi atau tidak.

5. Apakah pengetahuan itu berbanding lurus dengan intelegensi? ( Hendra, )

6. Apakah pengetahuan itu dapat meningkatkan intelegensi? ( Yanosta, )

7. Apa gunanya intelegensi buat kehidupan sehari-hari? Tolong berikan contohnya! ( kelompok FTA)

8. Apakah intelegensi berbanding lurus dengan pengetahuan? (Michael, )

9. Dalam ... ditulis kalau intelegensi adalah suatu kemampuan yang dapat diisolir suatu penentuan yang aksidental (sekunder), apa maksud dari hal ini? ( Faleria, ONZE Philosophy)

Sumber:
http://l-abaci.blogspot.com/2013/01/intuisi-jendela-menatap-logika.html
http://vendraminda.wordpress.com/2014/04/03/ilmu-logika-konsep-konsep-dan-penalaran-seri-ke-tiga/
http://physicsmaster.orgfree.com/Artikel%20Ilmiah%2011.html
Buku Modul KBK Filsafat

Maaf ya belum selesai dijawab pertanyaannya. Dalam minggu ini akan didiskusikan kembali di kelompok kami kok :) Akan secepatnya dilengkapi yaa.... 

Manusia : Pengetahuan dan Intelegensi


Pertemuan kesembilan

Pada pertemuan ini kami ditugaskan untuk menyarikan materi dari buku dan membuat presentasi. Kelompok kami akhirnya mendapat giliran presentasi walaupun diakhir kelas dan sebelumnya sempat mengalami kendala teknis. Slide presentasi dan pertanyaan hasil presentasi akan di post setelah ini ya...

Materi Pembahasan

Kompleksitas Pengetahuan Manusia
Pengetahuan merupakan nilai bagi makhluk yang mempunyainya dan merupakan suatu kekayaan dan kesempurnaan.
Pengetahuan kita adalah sekaligus inderawi dan intelektif.

Kebebasan, apa itu?


Hai semua, #latepost kali ini saya mau kasih pendapat tentang kebebasan manusia.

Sebenernya, manusia tuh bebas nga ya?
Saya setuju sih kalau manusia itu bebas karena manusia memang punya hak untuk menentukan nasibnya sendiri. Manusai bebas melakukan hal yang ia kehendaki.

Tapi kalau begitu, untuk apa ada peraturan? Peraturan kan bersifat mengikat dan membatasi tingkah laku kita? Kenapa harus dibuat?

Ya tentu saja peraturan perlu. Kalau tidak ada peraturan yang ada hanya kekacauan. Semua manusia menjadi suka-suka mereka sendiri. Juga makin individualistic dan tidak mau peduli orang lain. Apalagi mengingat sifat manusia yang serakah dan tidak pernah puas, pastinya kekacauan akan terjadi jika peraturan ditiadakan.

Kalau begitu manusia itu tidak bebas, bukan? Hemmm, ya bukannya tidak bebas. Hanya saja ada batasan tertentu untuk manusia berbuat bebas dan selebihnya tindakannya harus berdasarkan aturan.

Nah, saya paling setuju dengan hal yang ini nih. Jadi setiap manusia dituntut tanggung jawabnya atas perbuatan mereka. Hukumnya tuh wajib. Oleh karena itu, peraturan ada untuk memuat hal yang perlu diperhatikan sebelum bertindak, agar manusia mengerti akibat yang ditanggungnya atas perbuatannya tersebut. Dengan demikian, manusia akan lebih berhati-hati dan menimbang tiap perilakunya agar sesuai dan tepat dengan norma yang berlaku.

Tapi tetap pada kebebasannya, manusia ya memilih, mau ikut jalan benar atau tidak. Mau menurut peraturan atau tidak.
Kita diberikan kebebasan karena kita adalah ciptaan yang memiliki akal budi untuk menentukan kehidupan kita. Namun setiap pilihan itu mempunyai kadar tanggung jawabnya sendiri dan peraturan membuat kita lebih bijaksana mengambil keputusan.

Intinya sih ya kita tetap bebas tapi kebebasan kita tidak boleh mengacaukan kebebasan orang lain. Seperti hal kebebasan yang dipegang warga AS, semua individu bebas bertindak untuk dirinya sendiri sejauh tidak mengganggu/ mengacaukan keamanan dan kenyamanan orang lain. Terakhir, ini adalah quote kesukaan saya dari film Spideman à