Eksistensi jiwa dalam tubuh memampukan manusia
untuk menghadirkan diri secara total di dunia dan memungkinkan manusia
menentukan perbuatannya.
Sejumlah teori kepribadian juga menyangkutkan
kebebasan dalam teorinya.
Contoh saja psikoanalisis Freud, yang
membebaskan si objek percobaan menentukan tindakannya. Namun bagi Skinner,
kebebasan manusia terbatas karena ada pengaruh lingkungan. Selain itu, para humanistik,
-seperti Frankl, Rogers dan lainnya-, menganggap manusia itu adalah mahkluk yang bebas karena
selalu positif dan optimis.