Minggu, 21 September 2014

EPISTIMOLOGI


Pertemuan ketiga

EPISTIMOLOGI berasal dari kata episteme ( pengetahuan ) dan logos ( ilmu ).
Jadi, cabang filsafat yang satu ini merupakan teori pengetahuan yang mengkaji hakikat, pengandaian, dan dasar-dasar ilmu pengetahuan.
Pengetahuan sendiri merupakan penerapan dari apa yang ditangkap panca indera melalui konsep-konsep.
Berikut adalah metode dalam menggali pengetahuan:
-       Induktif: Pengambilan kesimpulan dari yang umum ke khusus
-       Deduktif: Penjabaran dari yang khusus ke umum
-       Positivisme: Merupakan kumpulan ilmu positif
-       Kontemplatis: Dengan proses perenungan
-       Dialegtis: Berdasarkan dialog antar individu dan merupakan kesepakatan bersama.


Pendekatan epistimologi adalah :
1.     Empirisme
Pendekatan ini mengkaji tentang bagaimana memperoleh pengetahuan melalu pengalaman. Menurut John Locke, semua manusia ketika lahir seumpama kertas putih. Kemudian manusia tersebut menuliskan cerita dalam kertas tersebut, yaitu merupakan pengalaman hidupnya. Teori ini disebut tabula rasa.
Jadi ilmu pengetahuan didapatkan melalui pengalaman meditasi. Akal budi yang dipunyai manusia adalah untuk menampung dan menyimpulkan pengalaman indrawi.
Ini berarti semua pengetahuan kita betapapun rumitnya dapat dilacak kembali sampai kepada pengalaman-pengalaman inderawi yang pertama-tama, yang dapat diibaratkan sebagai atom-atom yang menyusun objek-objek material.

2.     Rasionalisme
Meyakini bahwa sumber pengetahuan terletak pada akal budi manusia. Dan dalam ide terdapat kebenaran dan kesesatan. Tokoh rasionalisme adalah Rene Descartes, yang mengatakan “ cogito ergo sum “ atau saya berpikir maka saya ada ( pernyataan ini tidak bisa dibalik penulisannya).
Jika kebenaran mengandung makna mempunyai ide yang sesuai dengan atau menunjuk kepada kenyataan, maka kebenaran hanya dapat ada di dalam pikiran kita dan hanya dapat diperoleh dengan akal budi saja.

3.     Fenomenalisme
Immanuel Kant – uraian tentang pengalaman, yang secara sistematis disusun menurut jalan penalaran. Menganalisis dari gejala/ sesuatu yang nampak/ terlihat ( Phenomenom).
Bagi Kant para penganut empirisme benar bila berpendapat bahwa semua pengetahuan didasarkan pada pengalaman-meskipun benar hanya untuk sebagian. Tetapi para penganut rasionalisme juga benar, karena akal memaksakan bentuk-bentuknya sendiri terhadap barang sesuatu serta pengalaman. Jadi, Kant mendamaikan antara kamum Rasionalis dengan kaum Empirism.


Ada dua kemungkinan dalam pengambilan kesimpulan setelah melakukan riset, yaitu:
-       menghasilkan kesimpulan yang mendukung teori yang sudah ada
-       membuat teori baru berdasarkan hal/temuan yang terbaru
Dalam mengkaji Ilmu pengetahuan, ada beberapa cara padang yang dapat ditempuh :
1.     Secara Kritis : Merupakan kajian tentang tata cara/ cara kerja beserta metode/ pendekatannya. Kesimpulan yang kemudian diperoleh harus dapat dipertanggungjawabkan.
2.     Secara Normatif : Adanya tolak ukur dalam menentukan penilaian; merupakan hasil penalaran tentang kebenaran
3.     Secara Evaluatif : Menilai/ meninjau kembali, apakah bisa dipertanggung jawabkan dan dijamin secara logis?

Dasar atau sumber pengetahuan :
1. pengalaman manusia
2. ingatan (memory)
3. Penegasan tt apa yang diobservasi (kesaksian)
4. Minat dan rasa ingin tahu
5. Pikiran dan penalaran
6. Logikaà berpikir tepat dan logis
7. Bahasaà ekspresi pemikiran manusia melalui ujaran / tulisan
8. Kebutuhan hidup manusia à mendorong terciptanya iptek

Stuktur ilmu pengetahuan
Ada 2 kutub, yaitu subjek dan objek. Hubungan antara keduanya akan menghasilkan pengetahuan.
Ada banyak cara/ jalan untuk memperoleh kebenaran
Teori Kebenaran dalam ilmu pengetahuan
Korespondensi: membahas pandangan subjek yang meyakini bahwa objek sesuai dengan kenyataannya (bersifat subyektif)

Koheresi: membahas kesesuaian pendapat dari beberapa subjek, sehingga sifatnya objektif.
Pragmatis: mengkaji hasil praktis atau kegunaannya
Konsensus: kesepakatan, bukan sesuai kenyataan, melainkan karena alasan tertentu
Sematik: meninjau bahasa, mendapatkan perngertian/ arti kata

Kegiatan Ilmiah
Merupakan hubungan segitiga antara sisi Rasionalisme + kreativitas dengan sisi epistemology yang berujung pada metodologi (puncak atas)
Kesimpulan
Bersifat kritis, normatif, dan evaluatif. Ada tolak ukur dan sesuai dengan kebenaran, serta dipertanggungjawaban dengan logis.

Sumber : Slide powerpoint dosen terkait

3 komentar: