Eksistensi jiwa dalam tubuh memampukan manusia
untuk menghadirkan diri secara total di dunia dan memungkinkan manusia
menentukan perbuatannya.
Sejumlah teori kepribadian juga menyangkutkan
kebebasan dalam teorinya.
Contoh saja psikoanalisis Freud, yang
membebaskan si objek percobaan menentukan tindakannya. Namun bagi Skinner,
kebebasan manusia terbatas karena ada pengaruh lingkungan. Selain itu, para humanistik,
-seperti Frankl, Rogers dan lainnya-, menganggap manusia itu adalah mahkluk yang bebas karena
selalu positif dan optimis.
Kebebasan sebenarnya didasari karena adanya
jiwa. Kebebasan itu mendasar bagi manuisa dan merupakan bagian penting karena
menyangkut humanisme.
Sehingga, hanya yang bisa mempunyai jiwalah
yang dapat memilih/ menentukan perilakunya, misal bergerak.
Presepsi merupakan interpretasi dari suatu
objek dan motivasi adalah sesuatu yang menggerakannya untuk bertindak tertentu.
“Sejarah manusia merupakan sejarah perjuangan
kebebasan.”
Erich Fromm dalam bukunya The Fear of Freedom, 1960.
Erich Fromm dalam bukunya The Fear of Freedom, 1960.
Pertanyaan mengenai kebebasan:
-
Apakah manusia
sungguh-sungguh bebas?
-
Jika iya, apa argumen
yang mendukung?
-
Apa pengertian
kebebasan?
-
Apa makna kebebasan?
Pandangan Determinisme
Adalah sebuah pandangan yang menolak kebebasan.
Meyakini kalau semua peristiwa disebabkan oleh peristiwa-peristiwa lainnya dan
berjalan menurut keharusan yang bersifat detirministik. Misal determinisme
fisik manusia, psikologi, sosial, teologi, dsb.
Kebebasan
sebagai eksistensi manusia
Hal ini menyangkal manusia karena manusai itu
multi dimensi dan paradoks. Manusia juga selalu melakukan evaluasi dan
penilaian terhadap tindakannya, serta penting untuk mempertanggungjawabkannya.
Karena ada kebebasanlah setiap orang dituntut tanggung jawabnya, walaupun
disediakan beragam pilihan yang berbeda-beda bobotnya.
Thomas Hobbes mengatakan bahwa diperlukanlah
pihak ketiga yang menengahi dengan memberikan aturan. Nah pihak ini dia sebut
legiatan yang kemudian sekarang dikenal negara. Negaralah yang membatasi tiap
tindakan dengan mengeluarkan peraturan.
Karena kalau tanggung jawab ditiadakan, maka
akan menjadi kacau. Makna perbuatan moral ada pada kebebasan.
Immanuel Kant mengatakan bahwa hanya mereka
yang punya bebas akan melakukan hal moral. Ia menekankan kalau perbuatan baik
hendaknya dilakukan untuk perbuatan itu sendiri bukan karena alasan ini itu.
Definisi kebebasan.
- Secara umum dimengerti sebagai keadaan tidak
ada hambatan/ aturan/ paksaan yang mengikat. Namun pengertian ini bukanlah
kebebasan eksistensial.
- Kebebasan eksistensial(khusus) yang
berpendapat mengenai hal manusia dan keberadaannya ada pembuktiannya melalui hal manusia yang selalu ingin berubah
dan lebih baik tiap saat.
- Kebebasan adalah penyempurnaan diri. Human
being and human becoming.
- Kesanggupan memilih dan memutuskan.
- Mampu mengungkapkan berbagai dimensi
kemanusiaan.
Jenis-jenis kebebasan:
Horizontal meliputi:
Kesenangan,
Bersifat spontan,
Perkembangan intelektual.
Vertikal meliputi:
Moral,
Pertimbangan tujuan,
Tingkatan nilai.
Eksistensial meliputi:
Manusia punya sisi positif,
Lambang martabat manusia.
Buktinya:
Manusia selalu melakukan pertimbanga/ considering,
Ada nilai kebaikan yang ingin ditunjukan,
Manusia itu bersifat otonomi,
Dan manusia memegang tanggung jawab.
Sosial – hal yang terkait dengan hubungan
bersama orang lain
Kebebasan sosial dibatasi dalam hal fisik,
psikis, dan normatif.
Ada 4 hal pembebasan sosial:
-
menyertakan pengertian
-
memberi ruang bagi
kebebasan eksistensial
-
menjamin pelaksanana
keadilan bagi masyarakat
-
terikat dengan hakikat
manusia sebagai mahkluk sosial
Artinya, kebebasan kita dibatasi oleh kebebasan
orang lain.
Sejarah perjuangan kebebasan
1.
Yunani
Filsafat Yunani tidaklah
memberikan jawaban kebebasan yang memuaskan. Ada asumsi bahwa semua hal
dikaitkan dengan nasib/ kehendak mutlak, karena mereka mempercayai mitos dan
dewa-dewi. Hal ini mengesampingkan tanggung jawab manusia atas perilakunya
sendiri.
Manusia adalah bagian dari alam
sehingga alamlah yang dapat mengaturnya. Manusia terpengaruh oleh sejarah yang
berperan siklis
2.
Zaman abat pertengahan- perspektif teosentrik
3.
Zaman modern ( abad 14) mulai percaya pada akal
budi
4.
Kebebasan dalam pemikiran Timur
Kesimpulan
Manusia memiliki
kebebasan untuk memilih sebagai implikasi dalam kehidupannya namun juga
dituntut tanggung jawabnya terhadap pilihan itu.
Kebebasan,
kecemasan, dan tanggung jawab adalah tiga hal sekaligus yang bersama-sama
mempengaruhi tindakan manusia.
Sumber: Slide power point dosen terkait.
blognya udah bagus, background nya juga narsis hehhe
BalasHapuskalau bisa di kasih warna ya tulisannya, biar lebih indah gitu :)
jangan lupa kunjungin dan beri komentar blog gue jga ya www.binarpsikologi.blogspot.com
udah komen kok :)
HapusBlognya udah bagus...tapi mr beannya suruh geser sedikit lagi yaa...88
BalasHapushaha ellaa, kamu close playlist lagunya aja, caranya klik tanda garisnot atas paling kanan supaya lebih lebar, jadi mr bean nya nga ganggu :)
HapusThanks infonya! Keren!!! Perfect score for you! 100 :)
BalasHapusaww dara thanks
HapusLengkap,jelas,dan singkat. Nilainya 90 ya buat hazel
BalasHapusthnks anass
HapusBlognya WOW BANGET, keren, isinya juga berbobot banget, kasih 100 !!!
BalasHapusthnks salvian
Hapuskeren2 Pertahankan ya hazel 90 dr gw ^^
BalasHapusokay JH
Hapus