Minggu, 21 September 2014

Substansi filsafat ilmu pengetahuan


 


Konfirmasi

• Etimologi: Confirmation (Inggris)= penegasan, memperkuat.
• Berhubungan dengan filsafat ilmu, maka fungsi ilmu pengetahuan adalah menjelaskan, menegaskan, memperkuat apa yang didapat dari kenyataan/fakta. Sifatnya lebih interpretatif dan memberi makna tentang sesuatu.

• Ada 2 aspek konfirmasi:
-       kuantitatif: adalah metode dengan mengumpulkan data yang valid dari beberapa sample sebelum membuat kesimpulan yang bersifat umum (generalisasi).
-        kualitatif: menilai secara mendalam akan kualitas suatu data.

Konfirmasi berupaya mencari hubungan yg normatif antara hipotesis (kesimpulan sementara) yg sudah diambil dengan fakta-fakta (evidensi).
Jika hipotesis yang ada ditemukan sesuai, maka hipotesis meneguhkan (konfirmasi) ilmu pengetahuan.


Jenis Konfirmasi
(1) decision theory: kepastian berdasarkan keputusan ‘apakah hubungan antara hipotesis dengan fakta punya manfaat aktual’?
(2) estimation theory: menetapkan kepastian dg memberi peluang benar-salah melalui konsep probabilitas. Mis. statistik.
(3)reliability theory: menetapkan kepastian dg mencermati stabilitas fakta/evidensi yg berubah2 terhadap hipotesis.

Interferensi
Kata inferensi artinya penyimpulan.
Penyimpulan diartikan sebagai proses membuat kesimpulan (conclusion).
Dengan demikian, inferensi dapat didefinisikan sebagai suatu proses penarikan konklusi dari satu atau lebih proposisi (keputusan).
Inferensi (penyimpulan): bertolak dari pengetahuan yang sudah dimiliki bergerak ke pengetahuan baru. Kesimpulan yang diambil dapat mengakui fakta yang telah ada atau malah memungkirinya.

Jenis Interferensi
Di dalam logika, proses penarikan konklusi dapat dilakukan melalui dua cara.

> Yang pertama adalah inferensi deduktif .
Inferensi deduktif terbagi ke dalam dua jenis. Yakni, Inferensi Langsung dan Inferensi Tidak Langsung (Inferensi Silogistik).
Untuk keduanya berlaku bahwa: Konklusi yang ditarik tidaklah boleh lebih luas dari premisnya.
a) Inferensi Langsung ialah penarikan kesimpulan (konklusi) hanya dari sebuah premis (pernyataan).
Premis yaitu data, bukti, atau dasar pemikiran yang menjamin terbentuknya kesimpulan.
b) Inferensi Tidak Langsung adalah penarikan kesimpulan (konklusi) dengan menggunakan dua premis.
Premis-premis merupakan proposisi-proposisi yang digunakan untuk membuat konklusi.
Proposisi-proposisi yang menjadi premis-premis dalam suatu silogisme disebut antesendens, sedangkan proposisi yang menjadi konklusi disebut konsekuens.

> Yang kedua adalah Interferensi Induktif

Predikat konkluis disebut term mayor, sedangkan subyek konklusi disebut term minor.
Premis yang mengandung term mayor disebut premis mayor, sedangkan premis yang mengandung term minor disebut premis minor.

HUKUM INFERENSI:
1.Kalau premis-premis benar, maka kesimpulan benar.
2.Kalau premis-premis salah, maka kesimpulan dapat salah, dapat kebetulan benar.
3.Bila kesimpulan salah, maka premis-premis juga salah.
4.Bila kesimpulan benar, maka premis-premisnya dapat benar, tetapi dapat juga salah.

Konstruksi teori

• Teori adalah model/kerangka pikiran yg menjelaskan fenomen alami/sosial tertentu. Teori dirumuskan, dikembangkan, dievaluasi menurut metode alamiah.
• Menurut KBBI , teori= pendapat yg dikemukakan sbg keterangan ttg suatu peristiwa. Menurut Miarso->teori=‘jendela’ utk mengamati gejala yg ada, dan berdasar data empiris berhasil  dianalisis dan disintesekan.


2 kutub arti teori
Kutub 1: Teori sbg hukum eksperimental.
Mis hukum Mendel tentang keturunan yg bisa langsung diuji lewat observasi.
Kutub 2: Teori sbg hukum yg berkwalitas normal, spt teori relativitasnya Einstein. 

Bagaimana teori berkembang?
Pengelompokan perkembangan ilmu pengetahuan dalam 3 periode:
(1) Animisme: fase percaya pd mitos.
(2) Ilmu empiris: tolok ukur ilmu paling sederhana meliputi           
(a) pengalaman,
(b) klasifikasi: prosedur paling dasar utk mengubah data,
(c) penemuan hubungan-hubungan,
(d) perkiraan kabenaran.
(3) Ilmu teoretis: gejala yg ditemukan dlm ilmu empiris diterangkan dg kerangka pemikiran.

Konstruksi teori dibangun dengan:
abstraksi generalisasi.
deduksi probabilistik dan deduksi apriori (spekulatif).

3 Model konstruksi teori
Model korespondensi: kebenaran sesuatu dibuktikan dengan menemukan relevansinya dengan yang lain.
Model koherensi: sesuatu dipandang benar bila sesuai dengan moral tertentu. Mementingkan kesesuaian antara kebenaran obyektif –rasional universal dan kebenaran moral/ nilai. Model ini digunakan dalam pendekatan fenomenologis.
Model paradigmatis: Konsep kebenaran ditata menurut pola  hubungan yang beragam, menyederhanakan yang kompleks.

Aliran dalam konstruksi teori
Reduksionisme: teori itu suatu pernyataan yang abstrak, tidak dapat diamati secara empiris, dan tidak dapat diuji langsung.
Instrumentalisme:  teori adalah instrumen bagi pernyataan observasi agar terarah dan terkonstruksi.
Realisme: teori dianggap benar bila real, secara substantif ada,  bukan fiktif.

Sumber : Slide powerpoint dosen terkait

Nah untuk mendukung pembelajaran kali ini, kami mendapat tugas untuk menganalisa jurnal menggunakan metode-metode diatas.

4 komentar:

  1. keren blog nya hazel hehehe. isinya juga bagus. aku kasih kamu nilai 89 deh.. keep writing yaa teman kelompok! :)

    BalasHapus
  2. Hazel blog nya sudah sangat lengkap sekali dan bahas yg digunakan juga mudah dimengerti.keep blogging hazel, 90 ya!:))

    BalasHapus