Kamis, 25 September 2014

Filsafat manusia : Badan dan Jiwa (2)

Nah, sekarang mari masuk ke materi. Materi kali ini sebenarnya singkat, namun butuh pemahaman yang mendalam, lebih dari sekedar membaca penjelasannya saja.

(Pertemuan 7)


Badan dan jiwa merupakan suatu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan karena menyangkut suatu keutuhan pribadi manusia, yaitu yang terlihat secara nyata.


Ada dua aliran yang bertolak belakang:
1. Monoisme
Merupakan aliran yang melihat bahwa tubuh dan jiwa merupakan suatu kesatuan/ satu substansi. Selanjutnya ada 3 bentuk dalam aliran ini:
   a) Materialisme: manusia bersumber pada materi. Materi menjadi dasar segala sesuatu. Eksistensi jiwa bersifat kronologis/ merupakan hasil hubungan sebab-akibat. Jiwa itu ada karena materi, sehingga aktifitas mental lainnya diabaikan.
   b)    Teori Identitas: mengakui/menghargai kegiatan mental, terlepas dari pentingnya materi itu. Jiwa dan badan adalah hal yang berbeda dalam pengertiannya, namun sebenarnya merupakan satu elemen.       
c c)     Idealisme: bersumber dari ide- walaupun materi paling dominan, namun ada juga unsur pengalaman, nilai, dan makna yang ikut berperan.
Atas dasar inilah Rene Descartes mencentuskan bahwa keberadaan “saya ada” adalah hasil dari “ide yang saya punya”.

2. Dualisme
Badan dan jiwa merupakan hal yang berbeda. Perbedaannya bukan hanya terletak pada pengertiannya, namun juga pada objeknya. Ada 4 bentuk aliran ini:  
    a)     Interaksionisme- membahas hubungan timbal balik antara badan dan jiwa.
    b)    Okkasionisme- semua yang terjadi merupakan campur tangan Ilahi.
    c)     Paralelisme- ada 2 peristiwa yang berjalan beriiringan.
    d)    Epifenomenalis- fungsi syaraf yang mempengaruhi tindakan/ gerak.

Tanggapan Singkat
Dari kedua teori diatas, sebenarnya belum ada yang mengupas secara lengkap.
Karena manusia tidak dapat dilihat dari perbedaan sifat badan yang sementara dan jiwa yang adalah abadi (Plato). Padahal, manusia merupaka mahkluk rohani dan jasmani sekaligus. Sehingga perbuatan baik yang dimunculkan adalah berdasar dari nilai yang baik pula.

Badan Manusia
Badan merupakan elemen mendasar yang membentuk pribadi manusia.

Pandangan tradisional menilai kalau badan manusia adalah terdiri dari berbagai material yang kemudian membentuk mahkluk. Badani menyangkut kelakuan.
Membicarakan tubuh adalah membicarakan diri kita.
Walaupun hal kemanusiaan adalah melebihi fisik kita. Hakikat manusia adalah terletak dalam seluruh aktifitas entitas yang terjadi dalam badan.

Jiwa Manusia
Badan manusia tidak memliki apa-apa tanpa jiwa. Tidak ada kelakuan yang muncul tanpa adanya jiwa.

Pandangan tradisional mengangap kalau mahkluk halus tidak dapat ditangkap oleh indera. Konsep ini ditolak karena menempatkan jiwa itu diluar hakekat manusai.
Jiwa harus dipahami sebagai kompleksitas kegiatan mental manusia. Jiwa adalah yang menyadarkan manusia siapa sebenarnya dirinya.

Ada 4 kemampuan dasar jiwa manusia, yaitu:
1.     menghasilkan kualitas penginderaan
2.     mampu menghasilkan makna yang berasal dari pengideraan khusus
3.     mampu memberi tanggapan terhadap hasil penginderaan
4.     memberi tanggapan pada proses yang terjadi dalam pikiran demi kebaikan manusia.

Agustinus
Manusia hanya bisa melakukan penilaian terhadap tindakan karena dorongan dari jiwa.
Praktek moral sehari-hari merupakan tanda berfungsinya jiwa dalam diri seseorang.

Kesimpulan
Realitas manusia terbentuk dari dua elemen, yaitu material dan spiritual.
Keduanya adalah untuk membentuk eksistensi merupakan suatu kesatuan dan saling mendukung dan menjalankan fungsi bersama-sama.

Sumber : Slide power point bahan pembelajaran dosen erkait

12 komentar: