(Pertemuan 7)
Badan dan jiwa merupakan suatu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan karena menyangkut suatu keutuhan pribadi manusia, yaitu yang terlihat secara nyata.
1. Monoisme
Merupakan aliran yang melihat bahwa
tubuh dan jiwa merupakan suatu kesatuan/ satu substansi. Selanjutnya ada 3
bentuk dalam aliran ini:
a) Materialisme: manusia bersumber pada materi. Materi menjadi dasar segala
sesuatu. Eksistensi jiwa bersifat kronologis/ merupakan hasil hubungan
sebab-akibat. Jiwa itu ada karena materi, sehingga aktifitas mental lainnya
diabaikan.
b) Teori Identitas: mengakui/menghargai kegiatan mental, terlepas dari pentingnya
materi itu. Jiwa dan badan adalah hal yang berbeda dalam pengertiannya, namun
sebenarnya merupakan satu elemen.
c c) Idealisme: bersumber dari ide- walaupun materi paling dominan, namun ada
juga unsur pengalaman, nilai, dan makna yang ikut berperan.
Atas dasar inilah Rene Descartes mencentuskan bahwa keberadaan
“saya ada” adalah hasil dari “ide yang saya punya”.
2. Dualisme
Badan dan jiwa merupakan hal yang
berbeda. Perbedaannya bukan hanya terletak pada pengertiannya, namun juga pada
objeknya. Ada 4 bentuk aliran ini:
a) Interaksionisme- membahas hubungan timbal balik antara badan dan jiwa.
b) Okkasionisme- semua yang terjadi merupakan campur tangan Ilahi.
c) Paralelisme- ada 2 peristiwa yang berjalan beriiringan.
d) Epifenomenalis- fungsi syaraf yang mempengaruhi tindakan/ gerak.
Tanggapan Singkat
Dari kedua teori diatas, sebenarnya
belum ada yang mengupas secara lengkap.
Karena manusia tidak dapat dilihat
dari perbedaan sifat badan yang sementara dan jiwa yang adalah abadi (Plato).
Padahal, manusia merupaka mahkluk rohani dan jasmani sekaligus. Sehingga
perbuatan baik yang dimunculkan adalah berdasar dari nilai yang baik pula.
Badan Manusia
Badan merupakan elemen mendasar yang
membentuk pribadi manusia.
Pandangan tradisional menilai kalau
badan manusia adalah terdiri dari berbagai material yang kemudian membentuk
mahkluk. Badani menyangkut kelakuan.
Membicarakan tubuh adalah
membicarakan diri kita.
Walaupun hal kemanusiaan adalah
melebihi fisik kita. Hakikat manusia adalah terletak dalam seluruh aktifitas entitas
yang terjadi dalam badan.
Jiwa Manusia
Badan manusia tidak memliki apa-apa
tanpa jiwa. Tidak ada kelakuan yang muncul tanpa adanya jiwa.
Pandangan tradisional mengangap
kalau mahkluk halus tidak dapat ditangkap oleh indera. Konsep ini ditolak karena
menempatkan jiwa itu diluar hakekat manusai.
Jiwa harus dipahami sebagai
kompleksitas kegiatan mental manusia. Jiwa adalah yang menyadarkan manusia
siapa sebenarnya dirinya.
Ada 4 kemampuan dasar jiwa
manusia, yaitu:
1. menghasilkan kualitas penginderaan
2. mampu menghasilkan makna yang berasal dari
pengideraan khusus
3. mampu memberi tanggapan terhadap hasil
penginderaan
4. memberi tanggapan pada proses yang terjadi dalam
pikiran demi kebaikan manusia.
Agustinus
Manusia hanya bisa melakukan
penilaian terhadap tindakan karena dorongan dari jiwa.
Praktek moral sehari-hari merupakan
tanda berfungsinya jiwa dalam diri seseorang.
Kesimpulan
Realitas manusia terbentuk dari dua
elemen, yaitu material dan spiritual.
Keduanya adalah untuk membentuk
eksistensi merupakan suatu kesatuan dan saling mendukung dan menjalankan fungsi
bersama-sama.
Sumber : Slide power point bahan pembelajaran dosen erkait
Blognya bagus yah, singkat dan mudah dimengerti jadi enak di pelajarinnya :) lanjutin trus ya.. nilainya 90 ya ;;)
BalasHapusokey kezz
Hapusblognya lucu, nice zel.. 88 ya.. :)
BalasHapuskamu juga lucu valen hehe
HapusBlog nya bagus 85 ya
BalasHapusmakasi sherr
Hapusblognya bagus zeeel 87 ya:)
BalasHapushaha ia sa iaa
HapusBlognya bagus deh, tulisannya juga warna-warni, enak deh bacanya, 100 buat blog ini, hahaha
BalasHapuswahhh makasi yaa
Hapusblognya bagus, kreatif 88 yaa
BalasHapusthanks :)
Hapus