Filsafat Manusia

Pertemuan keenam sesi kedua

Sekilas mengenai filsafat

Merupakan hasil perenungan yang membuat berpikir skeptis dan bijak, yang menguji tiap pengetahuan. Filsafat berusaha untuk mencapai realitas yang terdalam/ akar masalah.

Filsafat ini mengkaji/ mempertanyakan hal terkait manusia.

Philosophy is for those who are disturbed with a creative disturbance.

Philosophy is for those who still have the capacity to wonder.

( Philosophy an introduction to the Art of Wondering by James L. Christian, prelude. )

Bagian filsafat ini mengupas apa arti manusia/ menyoroti hakikat/ esensi manusia.

Mempertanyakan, " apakah manusia?", " siapakah manusia?".

Karena manusia mempunyai hasrat untuk tahu, manusia akan selalu mempertanyakan ini itu.

Memikirkan hal tentang:

Asal usul manusia (the origin of human life)

Hakikat hidup manusia (the nature of human life)

Realitas manusia/ eksistensi manusia ( dalam ruang dan waktu tertentu)

Maka filsafat manusia menanyakan pertanyaan krusial tentang dirinya sendiri dan secara bertahap memberi jawaban bagi dirinya sendiri.

Sejarah istilah filsafat manusia

Dulu istilah filsafat manusia pada awalnya adalah Psikologi filosofis/ Psikologi rasional, untuk membedakan dari psikologi empiris, psikologi eksperimental, atau psikologi ilmiah. Mengapa perlu dibedakan? Karena filsafat manusia membutuhkan pemikiran/ penalaran yang kuat tanpa harus ada objek/ metode ilmiah. Istilah ini kemudian dikritik juga karena yang dibicarakan di filsafat tidak hanya jiwa tetapi juga mengenai tubuh, jiwa, dan roh, sehingga kemudian dinamai antropologi (antro berarti keseluruhan) manusia.

Tujuan Belajar

Mengapa filsafat manusia diperlukan?

= Karena manusia adalah mahkluk yang mampu dan wajib menyelidiki arti yang dalam dari yang ada walau hanya sampai pada tingkap pengetahuan tertentu.

= Manusia bertanggung jawab terhadap dirinya sendiri karena manusia memiliki kedewasaan. Karena itu, memahami diri sendiri adalah tanggung jawab tiap pribadi.

Sulitkah berfilsafat tentang manusia?

Ya, memang kadang sulit karena hal ini dipandang seolah tidak berguna atau tidak mungkin.

Padahal, walaupun saat ini sudah banyak ilmu yang mengkaji manusia, yang juga dapat memperdalam pengetahuan tentang manusia, namun sebenarnya hal-hal tersebut belumlah cukup karena belum mengkaji secara universal dan mendalam.

Memang, tidak menutup kemungkinan kalau beberapa filsuf mengemukakan teori yang bertentangan, dan bahkan bisa saja salah.

Jadi, apakah filsafat manusia masih diperlukan?

Ya, tentu saja. Karena para penemu teori sebenarnya dipengaruhi oleh filsuf tertentu. Jadi, mereka mengemukakan teori karena mempercayai pandangan seorang filsuf. Hal ini dikarenakan konsepsi para filsuf begitu mendalam dan holistik. Selain itu, pandangan yang bertentangan antar filsuf dapat diatasi dan diperdamaikan. Kesalahan-kesalahan filsuf dapat dikoreksi lagi.

Filsafat manusia adalah ilmu yang relevan

Jadi, tidaklah rugi mempelajari filsafat manusia karena manusia itu dinamis, misteri, dan paradoksal (selalu bertentangan dalam dirinya sendiri)

Menurut Max Scheler dan Heidegger

Tak ada zaman, seperti zaman sekarang di mana manusia menjadi pertanyaan bagi dirinya sendiri atau menjadi problematik bagi dirinya. Tak ada pula masa di mana di tengah kemajuan yang pesat mengenai manusia, manusialah paling kurang tahu tentang dirinya dan tentang identitasnya

Dari mana datangnya pertayaan mengenai manusia?

-Kekaguman

-Ketakjuban

-Frustrasi

-Delusi

-Pengalaman negatif

Metode filsafat manusia

1.        Refleksi: berckap-cakap dengan diri sendiri

2.        Analisa transcendental: berpikir melampaui apa yang dilihat semata (think out of the box)

3.        Sintesa: memadukan hubungan dari beberapa teori

4.       Eksistensi: menggabungkan fakta dan teori

5.       Intensif: ditelaah terus menerus

6.       Kritis: mempertanyakan segala sesuatu

    Sumber: Slide power point pembelajaran dari dosen terkait